Tinjauan
Multilaterasi adalah teknologi yang telah digunakan selama beberapa dekade baik dalam aplikasi navigasi maupun pengawasan. Teknologi ini dikembangkan untuk menemukan lokasi pesawat secara akurat dengan menggunakan metode yang dikenal sebagai Selisih Waktu Kedatangan. MLAT bekerja dengan semua Transponder mode A, C dan S.
Manfaat
Cara Kerja
Pesawat tanpa transponder ADS-B - out tidak menyiarkan posisi atau kecepatannya. Dalam kasus ini, AirNav, menggunakan sinyal transponder Mode S pesawat untuk secara akurat menentukan lokasi pesawat menggunakan MLAT pada 1090MHz.
Gambar Di Atas: Prinsip Sistem MLAT
Komponen Sistem MLAT
Prinsip Kerja
- MLAT umumnya membutuhkan setidaknya 3 receiver (idealnya 4+ receiver) di area tertentu yang dapat menerima sinyal dari pesawat yang sedang mentransmisikan. Unit receiver ini terus mendengarkan balasan yang dikirimkan oleh transponder pesawat .
- Ketika sinyal dipancarkan dari transponder pesawat, sinyal itu harus diterima oleh 3 station darat atau lebih. Karena masing-masing pesawat akan berada pada jarak yang berbeda dari masing-masing stastion darat, balasan mereka akan diterima oleh setiap station pada waktu yang berbeda secara fraksional.
- Perbedaan Waktu Kedatangan (TDOA) kemudian diukur. TDOA pada dasarnya menghitung waktu yang dibutuhkan sinyal dari pesawat untuk mencapai penerima. Hal ini dilakukan dengan menggunakan teknik pemrosesan komputer canggih dan MLAT pusat pelayan.
- Setelah dihitung, data ini kemudian ditampilkan di situs AirNav.
Cakupan & Adopsi MLAT AirNav Radar
Saat ini, lebih dari 40% AS dan 65% Eropa dan Jepang memiliki cakupan MLAT. Cakupan MLAT terbatas, tetapi terus diperluas di negara lain seperti Australia, India, Brasil, Bangladesh, Filipina , Qatar, UEA, dan Selandia Baru. AirNav Radar terus berupaya untuk memperluas cakupan MLAT di seluruh dunia dan menargetkan cakupan 80% di AS & Eropa pada tahun 2025.
Lihat Cakupan MLAT